KANKER SERVIKS ATAU KANKER LEHER RAHIM
Mari kita
membahas mengenai penyebab dan gejala kanker leher rahim, tapi sebelumnya kita
perlu tahu apa sich kanker leher rahim tersebut? “Kanker leher rahim” adalah
tumor ganas yang tumbuh di daerah leher rahim (serviks), yaitu suatu daerah
pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina).
Kanker
leher rahim terjadi jika sel-sel yang ada di daerah tersebut membelah secara
tak terkendali dan menjadi abnormal. Jika sel-sel tersebut terus membelah, maka
akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor. “Tumor” dapat bersifat
jinak atau ganas. Jika tumor tersebut menjadi ganas, maka keadaanya disebut
sebagai kanker leher rahim.
Penyebab kanker
leher rahim
Penyebab dari
terjadinya kelainan pada sel-sel leher rahim tersebut tidak diketahui secara
pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang dapat berpengaruh terhadap
terjadinya kanker serviks tersebut :
1. HPV (Human Papilloma
Virus)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
2. Merokok
Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama
dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan
seksual
5. Gangguan sistem
kekebalan tubuh
6. Pemakaian pil KB
7. Infeksi herpes genitalis
atau infeksi klamidia menahun
8. Penggunaan pembalut yg
kualitasnya rendah
9. penggunaan bahan kimia
berbahaya yg terlalu berlebihan untuk rahim/vagina
10. acuh/cuek terhadap
masalah2 miss v yg sudah berlebihan dan tdk ditangani
contohnya keputihan
yg berlebihan, gatal2, iritasi, dan sebagainya
Pada
awalnya perjalanan penyakit dari kanker leher rahim dapat berupa pembakal
kanker atau lesi prakanker. Perubahan prekanker ini biasanya tidak menimbulkan
gejala dan tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan
panggul atau pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi
keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Pada saat ini dapat timbul
gejala seperti gangguan menstruasi, perdarahan vagina, serta keputihan.
Pendarahan vagina yang
tidak normal seperti :
- Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular.
- Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya.
- Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul.
- Rasa sakit saat berhubungan seksual.
- Timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau.
- Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
Bila mengalami salah satu
gejala di atas, segeralah hubungi dokter! Kondisi di atas tidak selalu
disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat merupakan tanda infeksi vagina yang
perlu segera diobati.
STADIUM
Untuk
tumbuh menjadi kanker leher rahim dibutuhkan beberapa tahun sejak sel-sel leher
rahim mengalami perubahan. Sel-sel leher rahim abnormal yang bukan merupakan
sel kanker namun dapat berkembang menjadi kanker disebut dengan cervical intra
– epithelial neoplasia (CIN). CIN juga disebut sebagai sel-sel prekanker yang
jika tidak ditangani lebih lanjut akan berpotensi untuk berkembang menjadi
kanker. Namun tidak semua wanita yang memiliki CIN akan menderita kanker.
Keberadaan CIN identik dengan displasia (Anonim, 2003c).
Perkembangan
kanker servik meliputi displasia ringan (5 tahun), displasia sedang (3 tahun),
displasia berat (1 tahun) sampai menjadi kanker stadium 0. Tahap pra kanker ini
sering tidak menimbulkan gejala (92%), selanjutnya masuk tahap kanker invasif
berupa kanker stadium I sampai stadium IV (Anonim, 2003).
Perkembangan
kanker leher rahim dibagi menjadi 5 stadium berdasarkan ukuran tumor, kedalaman
penetrasi pada leher rahim dan penyebaran kanker di dalam maupun diluar leher
rahim. Stadium-stadium tersebut adalah sebagai berikut :
1. Stadium 0 : Terjadi
pertumbuhan kanker (karsinoma) pada jaringan epitel leher rahim 2. Stadium I : Pertumbuhan kanker masih terbatas pada leher rahim
2.1. Ia : Secara mikroskopis, kanker telah menginvasi jaringan (terjadi penetrasi). Ukuran invasi sel kanker : kedalaman < 5 mm, sedangkan lebarnya < 7 mm
2.1.1. Ia1 : Ukuran invasi mempunyai kedalaman < 3 mm dan lebar < 7 mm
2.1.2. Ia2 : Kedalaman invasi > 3 mm dan < 5 mm, lebar < 7 mm
2.2. Ib : Terjadi lesi yang ukurannya lebih besar dari lesi yang terjadi pada stadium Ia
2.2.1. Ib1 : Ukuran tumor < 4 cm
2.2.2. Ib2 : Tumor > 4 cm
3. Stadium II :
Karsinoma meluas sampai keluar leher rahim tetapi belum sampai dinding pelvis;
karsinoma menyerang vagina tapi belum mencapai 1/3 vagina bagian bawah.
3.1. IIa :
Belum ada parameter yang jelas.
3.2. IIb :
Parameter jelas.
4. Stadium III : Karsinoma
meluas ke dinding pelvis; pada pemeriksaan rektal, tidak terlihat adanya ruang
kosong antara tumor dan dinding pelvis; tumor menyerang 1/3 vagina bagian
bawah; pada semua kasus juga ditemukan adanya hidronefrosis atau ginjal tidak
berfungsi.
4.1. IIIa :
Kanker tidak menjalar ke dinding pelvis, tapi menyerang 1/3 vagina bagian bawah4.2. IIIb : Menjalar ke dinding pelvis, terjadi hidronefrosis atau kegagalan fungsi ginjal, atau keduanya
5. Stadium IV :
Karsinoma meuas melewati pelvis atau mukosa kandung kemih atau rektal.
5.1. IVa :
Menyebar ke organ yang berdekatan.
5.2. IVb :
Menyebar ke organ yang jauh.
0 comments:
Post a Comment